Oleh : M. Nuril Khakim
Inilah kisah tentang seorang ibuku.
Ibuku hanya
mempunyai satu mata.
Aku sangat
membencinya.ia sangat..sangat.. memalukan sekali.
Dia bekerja
memasak disekolah untuk murid dan guru untuk membantu menafkahi keluarga.
Pada suatu hari
ketika aku di Sekolah Dasar,ibuku datang meghampiri dan menyapaku.
Aku sangat
malu…beraninya dia melakukan hal ini kepadaku.
Aku
mengingkarinya,memandangnya dengan penuh kebencian lalu aku pergi menjauh
darinya.
Hari berikutnya di
sekolah salah satu teman kelasku berkata,"EEEE, Ibumu hanya punya satu
mata, ya!"
Aku berusaha
mengubur gejolak perasaanku Kemudian aku mencari ibuku untuk menumpahkan
segalanya
Lalu hari itu aku
memakinya dengan berkata, “Kalau kamu hanya membuatku malu, kenapa kamu tidak
mati saja?!!!”
Ibuku hanya diam
seribu kata !!!
Aku bahkan tidak
mau berpikir kedua kali atas apa yang telah ku ucapkan, karena aku sangat marah
kepadanya.
Aku melupakan
perasaannya
Aku segera keluar
dari rumah
Aku belajar sangat
giat, agar punya kesempatan untuk belajar ke Jakarta
Kemudian aku
menikah.
Aku membeli rumah dengan keringatku sendiri
Lalu Aku punya beberapa anak. Aku sangat bahagia dengan hidupku
Aku membeli rumah dengan keringatku sendiri
Lalu Aku punya beberapa anak. Aku sangat bahagia dengan hidupku
Lalu disuatu hari,
ibuku datang mengunjungiku. Dia tidak pernah bertemu denganku selama beberapa
tahun dan bahkan dengan cucunya !.
Ketika dia berdiri
di depan pintu, anakku mentertawakannya
Aku berteriak
keras kepadanya, “Beraninya kamu datang kerumahku dan menakuti anakku!"
PERGI DARI SINI! SEKARANG!!!"
PERGI DARI SINI! SEKARANG!!!"
Melihat hal ini,
ibuku menjawab dengan lemas,”Oh, maafkan saya.
Saya mungkin sudah
salah alamat," Dan kemudian dia
menghilang dari pandangan.
Suatu hari,
datanglah undangan reuni sekolah datang kerumahku
Kemudian aku
berbohong pada istriku bahwa aku akan pergi untuk urusan bisnis…
Setelah acara
reuni, aku pergi ke sebuah gubuk tua hanya untuk mengusir rasa keingintahuanku
Tetanggaku berkata
bahwa ibuku telah meninggal
Akupun tidak
meneteskan airmata !!.
Tetanggaku memberi
sepucuk surat yang dititipkan ibu untukku…
“Anakku tersayang,
ibu selalu memikirkanmu setiap saat..
Ibu minta maaf
ketika ibu datang ke Jakarta dan telah
membuat takut anakmu.
Ibu sangat senang
ketika mendengar kamu datang pada acara reuni
Tetapi Ibu tidak
mampu bahkan untuk bangkit dari tempat tidur untuk melihat wajahmu
Maafkan Ibu yang selalu
membuat kamu malu selama dari dulu hingga sekarang
Dulu ketika kamu
masih sangat kecil, kamu mendapat kecelakaan yang membuatmu kehilangan mata.
Sebagai seorang
ibu, Aku tidak tega melihat anakku
tumbuh hanya dengan satu mata
Lalu….. Ibu
memberikan mata ibu padamu
Ibu sangat bangga
ketika anakku mampu melihat dunianya
yang baru, di tempat ini, dengan mata yang ibu berikan
…Dengan segenap
cintaku padamu…
…I B U M U…
mantab ni cerita, meskipun banyak cerita sejenis tapi kebanyakan cerita itu selalu tentang sepasang kekasih, namun hebatnya cerita ini dapat menyentuh bagian paling dalam dari seorang anak ke seorang ibu, ijin ngopi bos... hehehe
BalasHapus